Minggu, 01 November 2015

Apapun bisa terjadi



 

Sebatas kekecewaan yang mendalam



Mungkin menurut sebagian orang
Persahabatan itu terjalin karena sering kumpul
sering berbagi cerita
sering ngelakuin hal konyol bareng
Tapi disini entah kenapa. Saya menjadi orang yang begitu sepi.


Saya yang gak memikirkan jauh hal percintaan. Saya yang lebih mementingkan masalah-masalah sahabat saya. Yang mungkin masalah saya sendiri malah jadi gak keurus sama sekali. 

Sahabat saya bilang  “masalahnya siapa sih yg ppit gak tau” ..
Banyak orang yang ‘mempercayai’ saya mencurahkan cerita yang terbilang privacy ke saya
Padahal itu bukan hobi saya. awalnya saya tidak begitu suka mendengar. Saya hanya ingin didengar Tapi perlahan saya mengerti. Banyak yg membutuhkan saya
Banyak yg perlu saya bantu. Saya fikir saya telah menjadi orang hebat. Saya sukses menyelesaikan beberapa masalah yang terbilang rumit.
Perlahan saya angkuh. Saya merasa saya adalah orang yang paling benar. Saya tidak pernah ingin disalahi. Saya sering dusta akan kata-kata yang saya lontarkan..

Ternyata saya. Manusia yang paling buruk.
Iya. Saya begitu sombong. Saya hanya mau jadi nomer satu

Mata saya terbuka, saat sahabat saya melontarkan kata-kata yang begitu menyakitkan menurut saya. Rasanya mungkin seperti digampar macan. Demi apapun hati saya terasa begitu sakit.

Kenapa dia berlagak seperti itu?

Kenapa dia membesar-besarkan masalah yang kecil ini?

Kenapa jadi saya yang menjadi si penjahat?

Saya salah? Apa kamu tidak bisa berbisik lebih pelan ?

Apa kamu tidak pernah berfikir saya banyak berjuang? Sudahlah tidak penting







Lagi lagi kesombongan saya keluar dari pertanyaan-pertanyaan diatas tadi

Saya masih perlu banyak bimbingan, saya masih perlu guru sebagai contoh, saya belum mampu berdiri sendiri, Tujuan saya. Saya hanya ingin semua sahabat saya bahagia sekalipun harus ada pengorbanan dari saya, Saya hanya ingin sahabat saya merdeka dari penderitaannya sekalipun saya menderita, Saya ingin mereka mengenang saya jikapun saya pergi terlebih dahulu. Saya ingin mereka tersenyum saat saya membantu nya, saat saya mengusap air matanya, saat saya memberikan nya pundak terbaik, Saya tidak ingin mereka seperti saya. Yang begitu banyak omong kosongnya. Tak perlu mereka repot untuk saya. karena saya tidak mau mereka menangis karena saya.

Untuk kalian sahabat-sahabat terkasih
Sedingin apapun hati kalian, seburuk apapun paras kalian, sekaku apapun sikap kalian, sebenci apapun kalian terhadapku. Ingat ya. detak ini selalu dekat dengan mu. Hati ini memendam cinta yang besar kepadamu. Langkah ini selalu tertuju untuk mu. Dan fikiran ku selalu tentang mu.

love
eka safitri

Tidak ada komentar:

Posting Komentar